Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
G20
Di KTT G20, Barat Peringatkan Rusia Soal Ukraina
Sunday 16 Nov 2014 15:46:22
 

Vladimir Putin diminta menarik pasukan Rusia dari kawasan Ukraina timur.(Foto:
 
AUSTRALIA, Berita HUKUM - Para pemimpin Barat yang tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Australia memperingatkan Rusia untuk menghormati gencatan senjata di Ukraina. Bila melanggar gencatan senjata, Rusia akan terancam sanksi lanjutan.

Perdana Menteri Inggris David Cameron kepada Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa akan ada perubahan besar hubungan Barat dengan Rusia, bila Rusia tetap melanjutkan pengerahan pasukan di dalam wilayah Ukraina.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menggambarkan tindakan Rusia di Ukraina sebagai sesuatu yang mengerikan.
Perdana Menteri Kanada Stephen Harper secara lugas meminta Rusia untuk keluar dari Ukraina.

"Saya mau berjabat tangan dengan Anda, tapi ada satu hal yang ingin saya katakan kepada Anda: Anda harus keluar dari Ukraina," kata PM Harper kepada Presiden Putin, seperti disampaikan juru bicara PM Harper.

Rusia sudah membantah bahwa mereka mengirim tentara dan persenjataan ke Ukraina.

Sempat muncul laporan bahwa Putin akan meninggalkan KTT G20 lebih awal, namun juru bicara Putin sudah membantah berita ini.

Sebuah pertarungan antara para pemimpin Barat dan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan pada KTT G20 di Australia mulai Sabtu, menyusul laporan terbaru pasukan Rusia mengalir ke timur Ukraina.

Ukraina telah menuduh Rusia mengirimkan tentara dan senjata untuk membantu pemberontak separatis di timur Ukraina melancarkan serangan baru dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 4.000 orang.

Rusia membantah mengirim pasukan dan tank ke Ukraina.

Tapi meningkatnya kekerasan, pelanggaran gencatan senjata dan laporan dari konvoi bersenjata ditandai bepergian dari arah perbatasan Rusia telah membangkitkan kekhawatiran bahwa 5 September gencatan senjata bisa runtuh.

Dalam sebuah wawancara dengan negara Rusia kantor berita Tass, Putin mengatakan sanksi merugikan Rusia, tetapi juga ekonomi global. Dia mengatakan dia tidak akan membawa masalah ini di G20 sebagai "itu akan tidak masuk akal".

Pada Sabtu (15/11), Presiden Rusia Vladimir Putin mengekspresikan kemarahannya atas sanksi negara-negara Barat terhadap Rusia terkait masalah Ukraina.

Putin mengklaim langkah Amerika Serikat dan Uni Eropa tidak hanya menyakiti Rusia, tapi juga dunia.(BBC/arise/bhc/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2